Sejarah Kota Surabaya: Dari Pelabuhan Tua hingga Metropolis Modern

Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dan beragam yang mencerminkan perjalanan panjang dari masa lalu hingga menjadi metropolis modern. Terletak di pesisir utara Pulau Jawa, Surabaya tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan dan industri tetapi juga memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Artikel ini akan membahas perjalanan sejarah Kota Surabaya, dari masa kolonial hingga era modern.

Awal Mula dan Masa Kolonial

Sejarah Awal

Kota Surabaya sudah dikenal sejak abad ke-13 sebagai salah satu pelabuhan penting di Pulau Jawa. Nama “Surabaya” sendiri berasal dari legenda lokal yang melibatkan pertarungan antara ikan hiu (“sura”) dan buaya (“baya”). Legenda ini menggambarkan kota sebagai tempat pertemuan dan pertarungan antara kekuatan alam yang besar.

Masa Kerajaan Majapahit

Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit (1293-1500 M), Surabaya menjadi salah satu pelabuhan utama dalam jaringan perdagangan internasional. Sebagai pelabuhan strategis, Surabaya memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah dan barang-barang lainnya di Asia Tenggara.

Era Kolonial Belanda

Pada awal abad ke-17, Surabaya mulai berada di bawah pengaruh kolonial Belanda. Pada 10 November 1680, Belanda mengukuhkan Surabaya sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan penting di Jawa Timur. Selama periode kolonial, Surabaya berkembang pesat sebagai pusat ekonomi dan perdagangan. Kota ini menjadi tempat di mana berbagai budaya dan tradisi bertemu, serta mengalami perubahan besar dalam infrastruktur dan tata kota.

Perjuangan Kemerdekaan

Peristiwa 10 November 1945

Salah satu momen paling bersejarah dalam sejarah Surabaya adalah Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, yang dikenal sebagai Hari Pahlawan. Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran terbesar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan Belanda. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda berusaha untuk mengembalikan kekuasaannya di Indonesia, dan Surabaya menjadi pusat perlawanan sengit.

Perjuangan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Bung Tomo, yang terkenal karena pidatonya yang membakar semangat perjuangan rakyat Surabaya. Pertempuran ini memakan banyak korban dan menunjukkan tekad dan keberanian rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan. 10 November kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk menghormati jasa para pahlawan yang berjuang dalam pertempuran tersebut.

Perkembangan Modern

Pasca Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan, Surabaya terus berkembang sebagai salah satu kota utama di Indonesia. Pada tahun 1950, Surabaya menjadi salah satu dari empat kota besar yang dikelompokkan sebagai kota-kota besar administratif di Indonesia. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bangunan umum mendukung pertumbuhan ekonomi kota ini.

Pertumbuhan Ekonomi dan Industri

Pada dekade-dekade berikutnya, Surabaya mengalami transformasi besar-besaran dengan pesatnya perkembangan sektor industri dan perdagangan. Kota ini menjadi pusat industri dan perdagangan utama di Indonesia timur, dengan berbagai industri seperti pembuatan kapal, tekstil, dan makanan. Surabaya juga dikenal sebagai kota pelabuhan terbesar kedua setelah Jakarta, yang mendukung kegiatan ekspor-impor yang sangat penting bagi ekonomi Indonesia.

Kota Metropolitan dan Inovasi

Saat ini, Surabaya telah berkembang menjadi kota metropolitan yang modern dengan infrastruktur canggih dan kualitas hidup yang meningkat. Pemerintah kota telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan infrastruktur kota, seperti pembangunan jalan tol, pengembangan kawasan bisnis, dan revitalisasi kawasan sejarah. Surabaya juga terkenal dengan berbagai landmark, seperti Jembatan Suramadu, Taman Bungkul, dan Museum Mpu Tantular yang mencerminkan kemajuan dan warisan budaya kota ini.

Warisan Budaya dan Pariwisata

Warisan Budaya

Surabaya memiliki warisan budaya yang kaya, yang mencerminkan keragaman etnis dan sejarah panjang kota ini. Terdapat berbagai situs sejarah dan bangunan bersejarah, seperti Gedung Siola, Masjid Al-Akbar, dan Rumah Cokroaminoto, yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota ini.

Pariwisata

Sebagai destinasi wisata, Surabaya menawarkan berbagai atraksi menarik, termasuk taman-taman kota, pusat perbelanjaan modern, dan kuliner khas Surabaya. Tempat-tempat seperti Taman Bungkul dan Jembatan Suramadu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Selain itu, kuliner khas seperti rujak cingur dan sate klopo menjadi bagian penting dari daya tarik wisata kota ini.

Kesimpulan

Kota Surabaya, dengan sejarah panjang dan perjalanan yang beragam, merupakan simbol dari semangat perjuangan, pertumbuhan ekonomi, dan inovasi. Dari masa kerajaan Majapahit hingga menjadi kota metropolitan modern, Surabaya telah memainkan peran penting dalam sejarah dan perkembangan Indonesia. Dengan warisan budaya yang kaya dan berbagai inisiatif modern, Surabaya terus berkembang sebagai salah satu kota utama di Indonesia yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan negara.

Baca Juga: Perjalanan Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia dan Warisannya